Saturday, 9 April 2016

Rasio Laporan Keuangan Beserta Contoh Soal dan Penyelesaiannya

Posted by Unknown at 20:19
Rasio keuangan (Financial Ratio) merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.

Analisis rasio dapat digunakan untuk
membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relative amupun absolute untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.

Contoh soal serta penyelesaiannya:

Contoh 1
Dengan menggunakan data tentang ratio industri 19x3 berikut ini, susun laporan keuangan PT Maju Jaya untuk tahun 19x4:
Debt/Equity = 1,5
Quick ratio = 1,25
Capital structure = 1:1
Asset turnover = 2x
Gross profit margin = 0,25
Modal saham = Rp 300.000
Laba ditahan = Rp 100.000

Penyelesaian:
Utang:
Karena,      debt  = 1,5 maka debt         = 1,5
                Equity 300.000 + 100.000
Sehingga debt = 1.5 (400.000) = 600.000

Total aktiva = utang + modal sendiri
 = 600.000 + 400.000 = 1.000.000

Struktur modal = utang jangka panjang = 1
  Modal sendiri
      = utang jangka panjang = 1
       400.000
Utang jangka panjang = 1 x 400.000 = 400.000
Karena total utang      = 600 berarti:
Utang lancar                = 600.000 – 400.000 = 200.000

Asset turnover = 2x
Karena,   penjualan  = 2 maka   penjualan = 2
      Total aktiva                  1.000.000
Sehingga penjualan  = 2 x 1.000.000 = 2.000.000

Collection period = 27,375 hari, berarti:
Piutang = 27,375 x 2.000.000 = 150.000
365

Kas dan piutang:
Karena quick ratio = kas + piutang = 1,25
   Utang lancar
Maka,    penjualan =  kas + 150.000 = 1,25
Rp 1.000.000    200.000
Sehingga kas + 150.000 = 1,25 x 200.000 = 250.000
Artinya kas = 250.000 – 150.000 = 100.000

Harga pokok penjualan:
Karena gross profit margin = 0,25
Berarti, laba kotor = laba kotor = 0,25
      Penjualan     2.000.000
Sehingga laba kotor = 0,25 x 2.000.000 = 500.000
Dengan demikian harga pokok penjualan = 2.000 – 500 = 1.500

Persediaan
Karena inventory turnover = harga pokok penjualan = 6 kali
             Persediaan
Berarti persediaan = 1.500.000 = 250.000
        6
Dengan demikian hasil perhitungan tersebut kita dapat menyusun neraca dan laporan rugi laba sebagai berikut.

Neraca PT Maju Jaya 19x4
Aktiva
Pasiva
Kas
        100,000
Utang lancar
        200,000
Piutang
        150,000
Utang jangka panjang
        400,000
Persediaan
        250,000
Modal saham
        300,000
Mesin
        500,000
Laba ditahan
        100,000
Total Aktiva
     1,000,000
Utang dan Modal
     1,000,000


Proyeksi laopran rugi laba PT Maju Jaya 19x4
Penjualan bersih 2.000.000
Harga pokok penjualan 1.500.000 -
Laba kotor   500.000

Contoh 2
PT Mitra pada tahun 2000 akan menyusun laporan keuangan (Neraca dan laporan R/L) dengan mengacu
Asset turnover 1,5x
Gross provit margin 30%
Inventory turnover 6x
Debt to net worth 50%
Average collection periode 40 hari
Acid test ratio 1,2
Profit margin 10%
modal sendiri 180.000

Penyelesaian:
Debt to net worth = 180.000 x  50   = 90.000 (hutang lancer)
       100

Total aktiva = 180.000 + 90.000 = 270.000 (total aktiva)

Asset turnover = penjualan
   Total aktiva rata-rata
1.5 = penjualan = 405.000 (penjualan)
  270.000

Gross provit margin =    laba kotor
    Penjualan bersih
=  laba kotor = 121.500 (laba kotor)
     405.000
HPP = Laba kotor – penjualan
= 405.000 – 121.500 = 283.500 (HPP)

Provit margin = EAT
  Penjualan bersih
=   EAT = 40.500 (laba bersih)
   405.000

Inventory turnover = HPP
  Rata-rata persediaan
6 = 283.50      = 47.250 (rata-rata persediaan)
 Rata-rata persediaan

Average collection periode = piutang x 365
      Penjualan
= piutang x 365    = 45.000 (piutang)
   405.000

Acid test ratio = aktiva lancar – persediaan
Utang lancar
= aktiva lancar – 47.250 = 155.250 (aktiva lancar)
90.000

Kas = aktiva lancar –persediaan – utang
= 155.250 – 47.250 – 45.000 = 63.000 (kas)

Aktiva tetap = total aktiva – aktiva lancar
= 270.000 – 155.250 = 114.750 (aktiva tetap)
Neraca  PT Mitra pada tahun 2000
Aktiva
Pasiva
Kas
          63,000
Utang lancar
          90,000
Piutang
          45,000
Modal saham
        180,000
Persediaan
          47,250


Aktiva tetap
        114,750


Total Aktiva
        270,000
Utang dan Modal
        270,000

Laporan L/R PT Mitra pada tahun 2000
Penjualan bersih 405.000
Harga pokok penjualan 285.500
Laba kotor 121.500
Biaya operasi  81.000
Laba bersih  40.500

Sumber:
 HYPERLINK "https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial" https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial
 HYPERLINK "https://goo.gl/3v686x" https://goo.gl/3v686x

0 comments:

Post a Comment

 

my room Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting