Tuesday, 11 November 2014

Softskils (Kesehatan-Demam Berdarah)

Posted by Unknown at 07:35
Kesehatan (Demam Berdarah)

Kalau mendengar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), apa yang anda pikirkan? Demam? Atau Darah? Hehee. Saya baru saja terkena penyakit ini. Jadi, izinkan saya membagi pengalaman saya kepada anda.
Saat seminggu terakhir sebelum liburan kuliah saya berakhir, saya memutuskan untuk berjalan-jalan di Yogyakarta bersama teman-teman saya. Hampir setiap hari dalam seminggu itu saya dan teman-teman saya bolak-balik Yogyakarta – Temanggung, Jawa Tengah dengan melewati Magelang. Perjalanan kami kebanyakan ditempuh dengan kendaraan umum. Perjalanan yang panjang ini membuat pola makan saya menjadi kacau juga. Akibatnya tubuh saya jadi kurang fit. Pada saat inilah, saya yakin ada nyamuk yang mengandung virus dengue menyerang saya dan menyebabkan saya jatuh sakit.
Nyamuk seperti Aedes Aegypti dapat memasukkan virus dengue yang ada di dalam tubuhnya saat sedang menusuk korbannya (manusia). Jika daya tahan tubuh anda baik, maka anda akan baik-baik saja. Tetapi, jika kondisi anda seperti saya, maka virus lebih mudah menyebar di dalam darah saya, menguasai saya, dan berkembang di dalam darah saya. Virus ini menyerang trombosit/keping darah.
            Gejala awal yang saya alami : kepala pusing tujuh keliling dan sakit, panas dingin/ meriang/ demam tinggi, pipi merah, mata bengkak seperti orang habis nangis, jika melirik rasanya mata saya ngilu. Demam yang saya alami naik turun tak tentu arah. Terkadang saya merasa sembuh, setengah jam kemudian demamnya naik secaara signifikan.
Setelah demam 3 hari, saya disarankan orangtua saya ke klinik. Hasil tes darah saya menunjukkan bahwa saya positif terkena DBD. Trombosit saya 123000 , padahal normalnya minimal 150000. Leukosit saya 1900, padahal normalnya minimal 4000.
Katanya, DBD dapat menyebabkan kematian. Salah seorang teman mengatakan, penyakit ini pada akhirnya hanya  akan menyisakan satu pemenang, virus atau kamu. Tapi, anda tenang saja. Zaman sudah maju. Kematian dapat diatasi selama anda tidak pesimis akan mati. Pengobatan yang saya lakukan adalah DIRAWAT INAP. Saya diinfus. Diberi obat penurun demam. Makan banyak dan bergizi agar meningkatkan daya tahan tubuh. Minum yang banyak untuk menetralkan suhu tubuh dan toksik dalam tubuh. Minum sari kurma untuk daya tahan tubuh juga. Jus jambu biji atau ada sumber yang mengatakan rebusan daun jambu biji juga dapat membantu penyembuhan. Salah satu obat herbal cina yang dikenal dengan nama ANGKAK juga bisa jadi minuman anda yang sedang sakit DBD untuk meningkatkan trombosit anda. Saya sudah mencobanya dan ternyata Angkak ini memang manjur ditubuh saya.
Yang saya alami selama dirawat adalah trombosit saya awalnya naik, lalu turun drastis, dan akhirnya naik drastis. Demam saya juga naik turun, pernah dari 36 jadi 38 lalu ke 37 lalu 38.4 lalu normal ke 36. Tetapi, leukosit saya terus meningkat secara perlahan. Sebenarnya, jika leukosit sudah naik, maka penyembuhan akan lebih cepat. Pada saat pembanyakan leukosit, trombosit bisa saja jatuh secara signifikan. Tetapi ini tidak masalah. Saya mengalami siklus seperti pelana kuda saat dirawa (seperti di iklan tentang DBD). Saya juga merasa tenggorokan saya sakit, seperti radang. Lalu di pangkal tenggorokan saya merasa ada yang luka. Perih sekali rasanya.
Pada saat fasa kritis, demam saya turun. Benar-benar seolah sembuh. Tapi, trombosit saya malah turun setelah diperiksa. Besoknya trombosit saya malah makin turun. Ada yang mengatakan karena saya terlalu banyak bergerak karena saya berpikir saya sudah sembuh. Akibatnya trombosit saya malah makin turun. Pada saat ini, pembuluh darah saya rentan pecah.
Setelah dirawat 4 hari, muncul bercak-bercak merah dan bintik-bintik merah di tangan serta kaki saya Menurut dokter yang memeriksa saya, ini pertanda kalau saya mau sembuh. Saya percaya saja.
Saya memutuskan untuk istirahat maksimal, percaya dengan obat-obatannya, tidak banyak gerak, minum angkak, minum banyak, makan banyak, minum jus jambu, dan minum sari kurma. Di hari ke 5, saya merasa sudah sembuh. Ternyata trombosit saya naik. Pada siang harinya, di cek lagi dan trombosit saya makin naik. Akhirnya saya boleh pulang.
Setelah sembuh, saya harus tetap istirahat. Gatal karena bintik-bintik pembuluh darah masih saya alami. Setelah sembuh, saya juga merasa pusing, pusingnya seperti sedang bermimpi, susah fokus, ingin marah, dan jantung berdebar lebih kencang. Pusing ini masih saya alami sampai 5 hari setelah keluar dari perawatan. Ada yang bilang ini dikarenakan dosis obat yang ketinggian atau karena kebanyakan tidur.

Sumber:


0 comments:

Post a Comment

 

my room Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting